Selamat malam sahabat, kali ini aku mau bahas something important dalam proses penilaian. Itu adalah analisis Highest and Best Use, biasa disebut HBU. Kebetulan aku dapat tugas kuliah untuk bahas tentang yang satu ini di mata kuliah Teori Dasar Penilaian. Kalo kita simak kata-kata dari gambar diatas "Finding the highest value in every acre", erat sekali kaitannya dengan analisis HBU. Highest Value merupakan tujuan utama dari setiap proses perencanaan pengembangan suatu kawasan ,oleh para developer umumnya, juga penting bagi penilai untuk menentukan apakah benar nilai tertinggi dari objek penilaian sudah tercapai atau belum. Tercapainya nilai tertinggi, oleh penilai, akan berpengaruh pada metode penilaian yang akan akan digunakan nantinya beserta penyesuaian-penyesuaian yang akan diberikan. Perlu diketahui bahwa, setiap kawasan itu memiliki karakteristik masing-masing, karena adanya karakteristik tersebut tentunya potensi-potensi dari tiap kawasan akan berbeda. Potensi berbeda maka jenis pengembangan yang akan dilakukan, prosesnya dan lain sebagainya pun akan berbeda. Itulah yang disebut sebagai analisa HBU. Berikut lebih lengkapnya :
A. Definisi
Kegunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) dapat didefinisikan sebagai “The reasonably
probable and legal use of vacant land or an improved property, which is
phisicallt possible , appropriately supported, financially feasible and that
results in the highest value” atau dapat diartikan sebagai penggunaan yang
paling memungkinkan dan diijinkan dari suatu tanah kosong atau tanah yang sudah
dibangun, yang mana secara fisik memungkinkan, didukung/ dibenarkan oleh
peraturan, layak secara keuangan dan menghasilkan nilai tertinggi.
Kegunaan tertinggi dan terbaik dari suatu bidang tanah
tidak tergantung dari pada analisis subyketif dari pemilik properti, pengembang
atau penilai sekalipun, tetapi dibentuk oleh kekuatan persaingan pasar dimana
properti subyek terletak. Kekuatan pasar ini akan membentuk nilai pasar. Data
umum yang dikumpulkan dan dianalisis untuk mengestimasi nilai properti juga digunakan oleh penilai untuk
memformulasikan sebuah opini dari kegunaan tertinggi dan terbaik dari suatu
properti pada tanggal penilaian tertentu.
B. Kegunaan
Tertinggi dan Terbaik Dari Tanah Kosong/ Tanah Yang Dianggap Kosong
Kegunaan tertinggi dan terbaik dari tanah atau tapak yang dianggap kosong
adalah dengan mengasumsikan bahwa tanah adalah kosong atau dapat dibuat kosong
dengan melaui pembongkaran bangunan. Dengan asumsi demikian, maka kegunaan yang
menciptakan nilai dalam suatu pasar properti dapat teridentifikasi dan penilai
dapat menilai untuk memilih properti pembanding serta mengestimasi nilai.
Dalam mengidentifikasi HBU dari tapak, penilai harus
dengan cermat dan rasional dalam mengestimasikan apakah akan ada suatu
perubahan dalam waktu dekat atau tidak.
Apabila dalam jangka pendek diperkirakan akan ada perubahan, maka
kegunaan tertinggi dan terbaik/ HBU dari tapak saat ini adalah dianggap sebagai
interim use atau kegunaan sementara
dengan potensi HBU di masa yang akan datang tergantung dari arah kekuatan pasar.
Jika sebuah pengembangan diperlukan untuk mendapatkan HBU
dari suatu tapak, penilai harus menentukan tipe dan karakteristik dari
pengembangan yang memungkinkan untuk dibangun.
C. Kegunaan
Tertinggi dan Terbaik Dari Properti Yang Telah Dibangun
Kegunaaan tertinggi dan terbaik dari sebuah properti yang telah
terbangun adalah terkait dengan kegunaan yang seharusnya ada pada properti
tersebut sejalan dengan perkembangannya. Misalnya apakah sebuah bangunan hotel
yang telah berumur 30 tahun tetap dipertahankan seperti sediakala atau perlu
direnovasi, dikembangkan atau sebagian
dibongkar mengikuti tren yang berlaku saat ini ? atau apakah memungkinkan untuk
diganti jenis dan intensitas untuk penggunaan yang lain. Dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada dua hal yang menjadi tolak ukur
pelaksanaanya yaitu biaya/ cost dan
pendapatan/ return. Apabila biaya
yang mesti dikeluarkan lebih besar dari return
yang dihasilkan, maka dapat dikatakan bahwa kegunaan sebelumnya merupakan
HBU dari properti, begitu juga sebaliknya.
D. Tujuan
Analisis Kegunaan Tertinggi dan Terbaik
1.
Kegunaan tertinggi dan terbaik untuk tanah
kosong
Nilai tanah biasanya diestimasi
sebagaimana keadaan tanah jika
tanah dalam keadaan kosong, maka dengan
alasan yang jelas seorang penilai dapat menentukan nilai tanah sebagaimana
keadaan nyata di lapangan. Namun jika tanah bukan berupa tanah kosong, maka
nilai tanah tergantung dari kegunaan yang dapat dibuat diatasnya. Kegunaan
tertinggi dan terbaik untuk tanah kosong harus memperhatikan hubungan antara
kegunaan yang ada pada saat ini dengan semua kegunaan potensialnya.
2.
Kegunaan tertinggi dan terbaik untuk properti
yang telah terbangun
Ada dua alasan untuk menganalisis kegunaan tertingi dan
terbaik terhadap properti yang telah terbangun, yaitu :
· Mengidentifikasi kegunaan dari properti yang
diharapkan dapat menghasilkan tingkat pengembalian tertinggi dari setiap rupiah
yang diinvestasikan.
· Mengestimasi kegunaan tertinggi dan terbaik dari
sebuah properti yang telah terbangun adalah untuk membantu dalam
mengidentifikasi properti pembanding.
E. Kriteria
Dalam Analisis Kegunaan Tertinggi dan Terbaik
Terdapat empat kriteria yang harus dipenuhi dalam menganalisis
kegunaan tertinggi dan terbaik dari suatu properti, yaitu :
1.
Memungkina secara fisik (phisically possible)
Kriteria pertama yang harus dipenuhi dalam menganalisis kegunaan
tertinggi dan terbaik dari suatu properti adalah kelayakan secara fisik.
Ukuran, bentuk tanah, luas, ketinggian dan kontur tanah adalah berpengaruh
terhadap kegunaan yang dapat dilakukan/ dibangun di atasnya. Bentuk tanah yang
tidak teratur akan menyebabkan biaya yang lebih besar dalam membangunnya
daripada tanah yang mempunyai bentuk teratur dalam kawasan yang sama.
2.
Diijinkan oleh peraturan yang ada (legally permissible)
Dalam setiap kasus seorang penilai harus memastikan
kegunaan-kegunaan yang diijinkan oleh peraturan. Batasan-batasan tertentu
(private restriction), zoning, peraturan-peraturan bangunan (building codes),
kontrol-kontrol terhadap benda-benda sejarah, dan peraturan-peraturan
lingkungan harus diinvestigasi, sebab faktor-faktor tersebut mungkin saja
mempengaruhi potensial kegunaan tertinggi dan terbaik dari suatu properti.
3.
Layak secara keuangan (financially feasible)
Untuk menentukan kelayakan keuangan, anda harus mengestimasi
pendapatan kotor yang akan diterima (future gross income) yang diekspektasikan/
dijangkakan dari setiap potensial kegunaan tertinggi dan terbaik. Dalam
menganalisis kelayakan keuangan, tingkat kekosongan, collection losses dan
biaya operasi perlu dikurangkan dari setiap pendapatan kotor (gross income)
untuk mendapatkan biaya bersih operasi (net operating income atau NOI). Tingkat
pengembalian (rate of return) keatas modal yang diinvestasikan dapat digunakan
untuk melakukan penghitungan bagi setiap kegunaan.
4.
Produktifitas
maksimal (maximally productive)
Dari kegunaan-kegunaan yang layak secara keuangan, maka
kegunaan yang menghasilkan harga tertinggi / nilai tertinggi, yaitu yang
konsisten dengan tingkat pengembaliannya (rate of return), adalah kegunaan tertinggi
dan terbaik. Untuk menentukan kegunaan tertinggi dan terbaik atas tanah yang
dianggap kosong seringkali digunakan tingkat pengembalian yang sama untuk
mengkapitalisasi aliran pendapatan dari berbagai kegunaan yang berbeda kepada
masing-masing nilainya.
Kegunaan yang menghasilkan nilai tertinggi adalah
kegunaan tertinggi dan terbaik untuk tanah. Kegunaan potensial tertinggi dan
terbaik dari suatu tanah/ tapak biasanya adalah kegunaan tanah dalam jangka
panjang.
Untuk menganalisis kelayakan dalam hal finansial dan
juga untuk memilih kegunaan yang memberikan nilai yang maksimal, maka beberapa
alat analisis atau tolok ukur yang sering digunakan adalah :
·
Net present value,
·
Internal rate of return,
·
Return on investment,
·
Return on equity,
·
Payback period, dsb.
Alternatif kegunaan yang menghasilkan tingkat pengembalian
investasi yang positif dan tertinggi adalah alternatif yang memenuhi kriteria
kegunaan yang terbaik dan tertinggi.
5.
Situasi-situasi khusus dalam analisis HBU
i.
Single-use
situation
Kegunaan tertinggi dan terbaik yang mungkin tidak seperti obyek/
properti biasanya atau memiliki fungsi/ kegunaan yang unik seperti museum,
cagar budaya, dll. Untuk situasi ini nilai tanahnya didasarkan atas kegunaannya
tersebut dan bukan kegunaan lain pada umumnya.
ii.
Interim
use
Kegunaan sementara atau interim
use dari sebidang tanah kosong atau properti yang telah dikembangkan adalah
kegunaan tertinggi dan terbaik yang diantisipasi untuk berubah dalam jangka
pendek.
iii. Uses that are not highest and best
Beberapa bangunan dan pengembangan lain yang ada mungkin tidak
mencerminkan kegunaan tertinggi dan terbaik dari keadaan tapaknya seandainya
tanah kosong. HBU umumnya mempunyai kategori yang sama dengan kegunaan saat
ini.
iv. Legally nonconforming use
A legally nonconforming use
adalah kegunaan yang sah secara hukum untuk dibuat dan dipertahankan tetapi
tidak sesuai dengan peraturan penggunaan
tanah di kawasan di mana properti tersebut berlokasi/ berkedudukan. Kegunaan
sementara ini seringkali muncul akibat perubahan zoning yang mana dapat menyebabkan underimproved atau overimproved
suatu properti.
v.
Multiple
use
Kegunaan tertinggi dan terbaik mungkin melibatkan lebih dari satu
kegunaan tertentu untuk sebuah bidang tanah atau sebuah bangunan.
vi. Special purpose use
Kegunaan tertinggi dan terbaik untuk properti jenis ini adalah
kegunaannya pada saat ini dikarenakan terbatasnya kegunaan lain yang dimiliki
oleh properti tersebut.
vii.
Speculative uses
Investadi pada kegunaan spekulatif tercipta ketika pembeli
mempunyai antisipasi terhadap kenaikan nilai meskipun HBU pada masa yang akan
datang secar spesifik tidak dapat diprediksi, namun alternatif logis biasanya
dipakai untuk mengidentifikasi kegunaannya.
viii.
Excess
land
Merupakan tanah yang mungkin tidak diperlukan untuk mendukung
kegunaan yang ada atau untuk mengakomodasi HBU yang primer dari sebidang tanah
kosong atau tanah yang dianggap kosong. Excess
land ini seharusnya dapat teridentifikasi secara jelas dengan melakukan
perbandingan terhadap properti-properti sejenis yang berdekatan atau berada
pada kawasan yang sama.
Semoga bermanfaat....:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar